Arsitektur dan perintah-perintah dasar Docker

Arsitektur Docker

Docker memiliki arsitektur yang terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja bersama untuk menyediakan lingkungan kontainerisasi. Berikut adalah penjelasan singkat tentang arsitektur Docker:

  1. Docker Client:

    • Docker client adalah antarmuka command-line yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan Docker. Ketika Anda menjalankan perintah Docker, client ini mengirimkannya ke Docker daemon.

  2. Docker Daemon (dockerd):

    • Docker daemon adalah layanan latar belakang yang bertanggung jawab untuk membangun, menjalankan, dan mengelola kontainer Docker. Docker daemon menerima perintah dari Docker client melalui API dan mengelola objek Docker seperti kontainer, image, jaringan, dan volume.

  3. Docker Registry:

    • Docker registry adalah tempat penyimpanan image Docker. Registry publik yang paling terkenal adalah Docker Hub, tetapi Anda juga dapat menggunakan registri privat. Docker daemon menarik (pull) image dari registri untuk menjalankan kontainer dan mendorong (push) image yang dibuat ke registri.

  4. Docker Image:

    • Docker image adalah template read-only yang digunakan untuk membuat kontainer. Image berisi semua yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi, termasuk kode, runtime, pustaka, dan pengaturan konfigurasi.

  5. Docker Container:

    • Docker container adalah instance berjalan dari Docker image. Kontainer terisolasi satu sama lain dan dari sistem host. Setiap kontainer memiliki filesystem, jaringan, dan sumber daya CPU dan memori tersendiri.

Perintah Docker yang Paling Sering Digunakan

Berikut adalah beberapa perintah Docker yang paling sering digunakan beserta penjelasannya:

  1. docker run:

    • Menjalankan kontainer baru dari image Docker.

    docker run [OPTIONS] IMAGE [COMMAND] [ARG...]

    Contoh:

    docker run -d -p 80:80 nginx
  2. docker ps:

    • Menampilkan daftar kontainer yang sedang berjalan.

    docker ps
    • Untuk melihat semua kontainer (termasuk yang berhenti):

    docker ps -a
  3. docker pull:

    • Menarik (pull) image dari Docker registry.

    docker pull [OPTIONS] NAME[:TAG|@DIGEST]

    Contoh:

    docker pull ubuntu
  4. docker build:

    • Membangun image dari Dockerfile.

    docker build [OPTIONS] PATH | URL | -

    Contoh:

    docker build -t my-image:latest .
  5. docker images:

    • Menampilkan daftar semua image Docker yang ada di sistem lokal.

    docker images
  6. docker exec:

    • Menjalankan perintah di dalam kontainer yang sedang berjalan.

    docker exec [OPTIONS] CONTAINER COMMAND [ARG...]

    Contoh:

    docker exec -it my-container bash
  7. docker stop:

    • Menghentikan kontainer yang sedang berjalan.

    docker stop [OPTIONS] CONTAINER [CONTAINER...]

    Contoh:

    docker stop my-container
  8. docker rm:

    • Menghapus satu atau lebih kontainer yang berhenti.

    docker rm [OPTIONS] CONTAINER [CONTAINER...]

    Contoh:

    docker rm my-container
  9. docker rmi:

    • Menghapus satu atau lebih image Docker.

    docker rmi [OPTIONS] IMAGE [IMAGE...]

    Contoh:

    docker rmi my-image:latest
  10. docker logs:

    • Melihat log keluaran dari kontainer.

    docker logs [OPTIONS] CONTAINER

    Contoh:

    docker logs my-container

Dengan memahami arsitektur Docker dan beberapa perintah yang sering digunakan, Anda dapat lebih efektif dalam mengelola dan menjalankan aplikasi yang dikontainerisasi.

Last updated