Menggunakan git reset dan git revert
git reset
dan git revert
adalah dua perintah yang berbeda dalam Git yang digunakan untuk mengelola riwayat commit, tetapi memiliki tujuan dan efek yang berbeda.
1. Git Reset
git reset
digunakan untuk membatalkan commit dan memindahkan pointer HEAD ke commit sebelumnya. Ini bisa mempengaruhi Staging Area
dan Working Directory
, tergantung pada opsi yang digunakan.
Jenis-jenis Git Reset:
Soft Reset (
--soft
): Memindahkan HEAD ke commit yang ditentukan, tetapi tidak mengubah Staging Area atau Working Directory.Mixed Reset (default): Memindahkan HEAD dan mengubah Staging Area, tetapi tidak mengubah Working Directory.
Hard Reset (
--hard
): Memindahkan HEAD, mengubah Staging Area, dan mengubah Working Directory ke kondisi commit yang ditentukan.
Implementasi Git Reset:
Melihat riwayat commit:
Temukan hash commit yang ingin Anda reset ke.
Melakukan Soft Reset:
Melakukan Mixed Reset:
Melakukan Hard Reset:
Contoh:
Ini akan menghapus commit setelah commit yang ditentukan dan mengubah staging area menjadi kondisi commit tersebut.
2. Git Revert
git revert
adalah perintah yang digunakan untuk membatalkan perubahan dari commit tertentu dengan membuat commit baru yang menghapus perubahan tersebut. Ini aman untuk digunakan pada branch yang sudah dipublikasikan karena tidak mengubah riwayat commit yang ada.
Implementasi Git Revert:
Melihat riwayat commit:
Temukan hash commit yang ingin Anda revert.
Melakukan Revert:
Contoh:
Ini akan membuat commit baru yang membatalkan perubahan yang dibuat oleh commit yang ditentukan.
Rangkuman Perbedaan:
git reset
: Mengubah HEAD dan dapat mengubah status staging dan working directory. Lebih cocok untuk menghapus commit dari riwayat lokal.git revert
: Membuat commit baru yang membatalkan perubahan dari commit sebelumnya. Cocok untuk digunakan pada proyek kolaboratif yang telah dipublikasikan.
Sumber:
Last updated